Minggu, 24 April 2011

Dua Belas Pendar Bintang

seOrang pUtr! yang jel!ta, menatap r!bUan b!ntang yang berkel!p & membiarkan k'sUny!an b'alun.
Sang bag!nda mendekat
         "Ap yg kau l!hat jelita?"
pUtri pUn menOleh tanpa r!a
   "B!ntang, ayah.."
  "ya, tp ap yg membUatmu bgtu t'tar!k dgn b!ntang itu.,.,?"

"sOrg pngeran datang dlm m!mpiku t!ap mlm, ayah..."
              "lalU....?"
"D!persmbahkanya pendar b!ntang it & d'tUkarnya dgn hatiQ, sngguh tak t'kata indahnya ayah..."
                   "it hanya m!mpi anakQ"
   "tp aQ tlah ra!b.Baga!mana aQ bs mnmukanya ayah?"
       "ayah, aQ t' kan b!sa t'snyUm tnpa mem!liki hati"


Seluruh kerajaan bergembira.
  Sayembara besar yg mengg!urkan pun terselenggara.
                Putri nan cantik pujaan bangsa telah beranjak dewasa.
       Kini dia mencari seorang pangeran, tempatnya menitipkan hati.
  Tampak beg!tu mudah.Tampak beg!tu sederhana.

                  Tapi semua pun segera tahu, tak secepat itu sayembara akan berakh!r.
     Sebab tak secepat itu sang pangeran idaman mampu datang.
Cinta sang putri boleh jadi hadiah. Bag! Pemuda yang dapat mengembalikan senyuman di wajah sang putri.
             Tetapi pendar-pendar bintanglah syaratnya. Berjumlah lima belas. Dan tak boleh terletak jauh di atas lang!t.
  Para pemuda hanya bisa termangu. Mencoba mencari inspirasi.

Barangkali akan ada cara meraih bintang dan membawanya turun. Agar cinta sang putri pujaan hati dapat teraih.

Seorang pemuda datang, mengaku sebagai peserta sayembara.
Namun sang putri tak lg bergairah. Sekian banyak pemuda yg datang. Tak seorang pun bisa membawakan pendar bintang yg dinantikanya.
           "lihatlah dulu, putri. Sungguh engkau tak kan kecewa...," bujuk si pemuda tampan.
      "Ah, kau sama seperti yg lain. Tak mungkin ada pendar bintang kau bawa."
 "beri hamba kesempatan. Skali saja..."sang putri menghela nafas panjang. Tanpa asa, akhirnya sang putri pun mengalah. Dihampirinya sang pemuda.
"mana bintangmu? Bisakah ku lihat!?"sang pemuda memberikan secarik kain.

   Dengan penuh keheranan, sang putri meraih kain itu.Perlahan dibukanya...
Dan dua belas pendar-pendar cahaya bermunculan.Cantiknya tak terkata. Tak kalah bersaing dgn elok cahaya bintang.

Dua belas ekor kunang-kunang telah membeli lunas hati sang putri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar